riset pasar adalah

Riset Pasar 101: Pengertian, Tujuan, & Cara Menjalankannya

Tanpa adanya riset pasar, keputusan bisnis biasanya akan diambil bermodalkan dugaan, firasat, atau emosi sesaat. Padahal kalau modalnya cuma kira-kira itu bahaya lho! Kamu bisa kehilangan uang dan banyak tenaga bahkan ketika bisnismu belum jalan. 

Itu kenapa materi riset pasar ini selalu ada di kelas digital marketing dan bisnis. Sebab, tujuan riset pasar adalah membantu menghilangkan opini subjektif ketika membuat keputusan bisnis. Sebaliknya, kamu bisa menemukan insights objektif dari konsumen agar produk dan strategi yang ditawarkan memang bisa menjawab permasalahan audiens target.

Nah, artikel ini akan membedah riset pasar mulai dari pengertian, tujuan, metode, hingga panduan pelaksanaannya. Kalau kamu tertarik dengan topik ini, pantang nih untuk kamu lewatkan!

Contents hide

Apa Itu Riset Pasar?

Riset pasar adalah aktivitas mengumpulkan informasi bisnis terkait kebutuhan dan keinginan pasar. Tujuannya, tentu saja agar bisnis bisa menentukan langkah dan strategi yang tepat untuk sukses. Sekaligus, meminimalisasi kesalahan dalam kegiatan pemasaran. 

Meski berkaitan dengan pasar, ruang lingkup riset pasar tidak melulu soal pelanggan. Namun, bisa juga tentang calon pelanggan, kompetitor bisnis, ataupun kondisi industri secara general.

Nantinya, hasil dari riset pasar ini bisa mempengaruhi setiap aspek bisnis. Mulai dari brand, produk, layanan pelanggan, pemasaran, hingga penjualan. 

Untuk cara riset pasar sendiri bisa dilakukan lewat banyak hal. Mulai dari wawancara, menyebar survey, pengujian produk, diskusi grup, dan lainnya. Nanti akan kita bahas lagi secara lengkap di bawah yaa.

Baca Juga: Apa itu Content Marketing? Cara Jitu untuk Promosi Digital

Tujuan Riset Pasar

Setelah memahami pengertian riset pasar, sekarang kita akan membahas tentang tujuan riset pasar. Berikut penjelasan lengkapnya. 

1. Mengidentifikasi tantangan dan peluang

Secara umum, riset pasar bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang untuk mencapai tujuan pemasaran. Singkat, tapi tidak mudah untuk dilakukan.

Dalam prosesnya, perusahaan harus memproses data, menganalisis data, kemudian menafsirkan fakta yang relevan untuk memberikan insights terbaik.

Manajemen akan menggunakan insights tersebut dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemanfaatan peluang bisnis, meminimalkan ancaman, menyusun strategi alternatif, maupun memecahkan permasalahan pemasaran.

2. Memahami apa yang dibutuhkan konsumen

Selera dan preferensi konsumen terus berubah secara dinamis. Oleh karena itu, perusahaan mungkin memerlukan strategi pemasaran yang berbeda dari waktu ke waktu.

Tujuannya apa? Agar tetap bisa relevan dan diminati oleh calon konsumen. Kala ditarik ke gambaran lebih luas, mengikuti apa yang dibutuhkan oleh konsumen adalah kuncian agar bisnis bisa bertahan.

3. Mengidentifikasi celah pasar

Terkadang apa yang dibutuhkan konsumen belum tentu bisa dipenuhi oleh bisnis atau industri yang lebih luas. Nah, inilah yang disebut sebagai celah pasar. 

Dengan menemukan celah di pasar, perusahaan dapat menemukan peluang untuk mengembangkan produk baru. Hal ini potensial untuk menarik lebih banyak pelanggan baru sebab pesaingnya belum ada.

4. Mengurangi potensi kegagalan produk

Susah-susah membuat produk dan mempromosikannya, ehhh… ternyata nggak laku. 

Duh, kamu pastinya nggak mau itu terjadi kan?

Untuk menghindari hal semacam itu, hasil riset pasar bisa sangat diandalkan. Insight dari riset berguna untuk mengembangkan produk dan strategi pemasaran yang tepat. Jadi, peluang bisnismu untuk sukses juga semakin besar. 

5. Meminimalisir risiko bisnis

Udah keluarin uang banyak buat bikin produk… Eh ternyata produk sejenis sudah melimpah ruah di pasaran. Akhirnya susah juga jualannya.

Nah, perusahaan dapat menggunakan hasil riset pasar untuk mengantisipasi risiko bisnis semacam ini. Jadi, kamu tidak terlanjur mengeluarkan uang yang banyak untuk bisnis yang kemungkinan berhasilnya kecil.

Di sisi lain, misal hasilnya tidak sesuai ekspektasimu, kamu masih bisa menyusun respons yang tepat dan cepat untuk mengubah arah bisnis.

Baca Juga: Cara Riset Keyword Terbaik Dalam 4 Langkah Mudah

6. Memprediksi tren

Dengan riset pasar, perusahaan bisa mengantisipasi kebutuhan konsumen di masa depan. Hal ini akan membuat bisnismu selangkah lebih maju dari kompetitor dan mampu memanfaatkan peluang pasar dengan lebih gesit.

Riset pasar juga sangat penting untuk dipahami jika kamu ingin berkarir di bidang business analytics. Nah, apabila kamu tertarik untuk menjadi seorang business analyst, kamu bisa ikut Bootcamp Business Analytics Bitlabs bersama Kampus Merdeka.

Yuk klik banner di bawah untuk cari tahu lebih lanjut!

CTA BANNER BUSINESS ANALYST

5 Ruang Lingkup Riset Pasar

Menurut Basu Swastha dalam bukunya “Azas-azas Marketing” yang diterbitkan pertama kali pada 2002, berikut ini adalah yang termasuk ruang lingkup riset pasar:

1. Riset Pasar dan Penjualan

Di dalamnya mencakup:

  • Pengukuran potensi pasar
  • Menganalisis persentase pasar yang dikuasai beserta komposisinya
  • Menyelidiki karakteristik pasar
  • Menganalisis hasil penjualan
  • Memperkirakan permintaan terhadap barang baru
  • Membuat prediksi terkait penjualan
  • Merencanakan daerah penjualan potensial
  • Melakukan penilaian terhadap metode jualan
  • Menganalisis saluran distribusi

2. Riset Barang

Di dalamnya meliputi:

  • Meneliti produk kompetitor
  • Menganalisis produk-produk yang ada
  • Mengadakan penilaian dan pengujian pasar terhadap produk baru
  • Melakukan riset desain dan karakteristik kemasan
  • Menyelidiki bauran produk (product mix)

3. Riset Ekonomi Perusahaan

Di dalamnya termasuk:

  • Melakukan prediksi jangka pendek (kurang lebih sampai setahun ke depan)
  • Menentukan prediksi jangka panjang (lebih dari setahun setelahnya)
  • Menganalisis perkembangan perusahaan
  • Mengecek kebijakan harga
  • Melakukan survei lokasi gudang dan pabrik
  • Menganalisis ekspor dan kegiatan internasional lain
  • Mengevaluasi kegiatan karyawan perusahaan

4. Riset Periklanan

Di dalamnya terdapat:

  • Penelitian terkait motivasi audiens
  • Meriset media iklan
  • Melihat efektivitas iklan
  • Memantau periklanan dan aktivitas kompetitor

5. Riset Lingkungan

Di dalamnya yaitu:

  • Menganalisis potensi dampak lingkungan
  • Mengevaluasi kebijakan serta nilai-nilai sosial
  • Menelisik batasan-batasan hukum terkait kegiatan periklanan dan strategi promosi

Kapan Harus Melakukan Riset Pasar?

Kamu bisa melakukan riset pasar untuk banyak hal. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang sebaiknya dimulai dengan melakukan riset pasar:

1. Pengembangan produk

Riset dan pengujian merupakan kunci keberhasilan pengembangan produk.

Misalnya, kamu bisa melakukan riset pasar tentang bagaimana kelompok konsumen menggunakan dan pandangan mereka pada produk yang brand-mu punya.

Amati pemanfaatannya, lihat pula apakah mereka suka atau tidak suka terhadap produknya. Hal ini penting untuk keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk sedini mungkin bisa membantumu lebih fokus untuk menemukan ide-ide pengembangan produk yang potensial.

Tetapi ingat, produk yang menurutmu sudah TOP bukanlah apa-apa jika tidak ada yang akan membelinya. Mungkin saja kamu salah mematok harga. Riset pasar pun bisa memberi insights bisnis untuk memandumu mengambil keputusan terkait penetapan harga.

Baca Juga: 5+ Contoh Strategi Pemasaran Produk Terbaik yang Bisa Kamu Tiru

2. Studi perkembangan citra brand

Brand adalah aset terpenting dari bisnismu. Namun tidak seperti metrik lain yang pengukurannya jelas, perkembangan brand butuh riset yang lebih kompleks untuk menilainya.

Riset pasar yang memonitor persepsi konsumen memungkinkanmu untuk memantau dan mengoptimalkan strategi brand secara real time.

Dengan kemajuan internet dan media sosial saat ini, kamu pun bisa menanggapi umpan balik konsumen dengan lebih cepat. Hal ini akan membantu mempertahankan kualitas interaksi atau membangun engagement brand-mu dengan audiens target.

3. Segmentasi dan buyer persona

Persona pembeli membantumu mengembangkan produk dan komunikasi yang tepat dengan audiens yang beragam.

Dengan memahami pembeli dan pelanggan potensial—mencakup motivasi, kebutuhan, dan masalah-masalah yang mereka hadapi—kamu bisa melacak dengan cepat aspek mana yang perlu diperbaiki agar pemasaran produknya optimal.

4. Pengujian strategi pemasaran dan kualitas komunikasi

Kampanye iklan bisa sangat mahal. Tanpa pra-pengujian, budget iklanmu bisa membengkak dan punya risiko untuk gagal—tidak diterima oleh audiens target.

Dengan menguji kampanyemu terlebih dahulu, baik itu cara penyampaian pesan maupun materi iklannya, kamu bisa memahami bagaimana konsumen merespons komunikasi pemasaranmu sebelum dilempar ke publik.

Dengan begitu, kamu masih punya cukup waktu untuk melakukan perubahan berdasarkan umpan balik yang diterima di tahap uji coba.

5. Analisis kompetitor

Bagian penting lainnya dalam pengembangan produk dan komunikasi pemasaran yang tepat adalah memahami seluk beluk kompetitormu. Lihat pula bagaimana resepsi konsumen terhadap produk dan brand mereka.

Jangan hanya mencoba produk dan menganalisis kompetitor melalui website serta media sosial yang mereka punya, sentuh langsung konsumennya agar hasil risetnya lebih akurat.

Memahami posisi kompetitor di pasar memungkinkanmu untuk mengidentifikasi kelebihan mereka sekaligus mencari celah yang bisa kamu manfaatkan. Cek pula kelemahan yang ada sehingga bisa membantu brand-mu untuk mengembangkan produk yang lebih oke.

7 Manfaat Riset Pasar

Berikut ini merupakan manfaat yang bisa bisnismu rasakan dengan melakukan riset pasar yang efisien:

1. Membantu pengambilan keputusan terbaik berkat insights jitu

Kualitas perkembangan bisnis bergantung pada cara pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Dengan menggunakan riset pasar, manajemen dapat membuat keputusan bisnis berdasarkan hasil yang diperoleh yang mendukung insights dan pengalaman mereka.

2. Memperoleh informasi yang akurat dan objektif

Riset pasar memberikan informasi objektif dan akurat yang akan membantu bisnismu dalam menghadapi potensi risiko yang hadir di kemudian hari. Hal ini akan berperan besar untuk memenangkan kompetisi dengan kompetitor.

3. Membantu menentukan ukuran pasar

Seorang periset pasar dapat mengevaluasi ukuran pasar yang harus dicakup terkait penjualan agar perusahaan untung. Estimasi ini penting agar sumber daya perusahaan tidak terbuang sia-sia karena tidak berbekal perhitungan yang tepat.   

Baca juga: Performance Marketing: Definisi, Cara Kerja & Strateginya

4. Membantu memilih sistem penjualan terbaik

Memilih sistem penjualan terbaik selain bisa menekan pengeluaran, juga bisa menyenangkan pasar karena sesuai dengan permintaan konsumen.

5. Mempermudah proses mempelajari preferensi konsumen

Riset pasar membantu untuk mengetahui bagaimana selera konsumen berubah dari waktu ke waktu. Dengan begitu, produk yang diluncurkan pun dapat menyesuaikan dengan perubahan itu. Bisnismu dapat menentukan jenis produk yang harus diproduksi atau dijual berdasarkan kebutuhan spesifik konsumen.

6. Mempermudah pengumpulan persepsi publik tentang brand

Selain menghasilkan informasi produk, riset pasar membantu perusahaan dalam memahami bagaimana pelanggan memandang brand-mu itu sendiri.

7. Membantu menganalisis metode komunikasi pelanggan

Riset pasar dapat membantumu untuk menyusun panduan tentang cara komunikasi terbaik dengan klien maupun konsumen. Ini adalah aspek krusial karena berperan besar dalam menjaga loyalitas mereka.

Jenis-Jenis dan Metode Riset Pasar

Dalam bisnis, ada dua jenis riset pasar yang dipakai: primer dan sekunder. Berikut adalah penjelasannya:

1. Riset Pasar Primer

Riset pasar primer merupakan kombinasi dari riset kualitatif dan kuantitatif. Ia adalah proses di mana perusahaan mendatangi konsumen akhir secara langsung untuk memperoleh data. Meski begitu, perusahaan juga bisa menyewa pihak ketiga/independen untuk melakukannya.

Ketika melakukan riset pasar primer, seseorang dapat mengumpulkan dua jenis informasi: eksplorasi dan spesifik.

Riset eksplorasi bersifat terbuka, di mana suatu masalah dieksplorasi dengan mengajukan pertanyaan terbuka dalam format wawancara mendetail. Biasanya hal ini dilakukan dengan kelompok sampel kecil.

Sedangkan riset spesifik digunakan untuk memecahkan masalah lanjutan yang diidentifikasi oleh penelitian eksplorasi.

Seperti telah disinggung sebelumnya, riset pasar primer adalah kombinasi dari riset pasar kualitatif dan riset pasar kuantitatif. Aktivitas riset pasar kualitatif melibatkan data yang dikumpulkan melalui beberapa metode penelitian kualitatif yang umum digunakan seperti:

Focus groups

Focus groups biasanya beranggotakan sampel kecil yang menanggapi survei yang dikirimkan kepada mereka. Informasi dapat dikumpulkan dari jarak jauh, sehingga dapat dilakukan tanpa berinteraksi secara langsung dengan sampel. Survei yang dikirimkan berguna untuk mengumpulkan informasi yang kompleks.

Wawancara tatap muka

Seperti namanya, metode ini melibatkan interaksi tatap muka dalam format wawancara. Periset akan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi atau data dari responden.

Pertanyaannya sebagian besar adalah pertanyaan terbuka dan ditanyakan dengan mengharapkan adanya tanggapan. Metode ini sangat bergantung pada kemampuan dan pengalaman pewawancara untuk mengajukan pertanyaan yang mendorong munculnya tanggapan.

Riset etnografi

Jenis riset mendalam ini dilakukan di lingkungan alami responden. Metode ini mengharuskan pewawancara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan responden—misalnya tinggal di kota atau desa terpencil.

Kendala geografis dapat menjadi faktor penghambat dalam melakukan penelitian semacam ini. Penelitian etnografi dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa tahun.

2. Riset Pasar Sekunder

Riset sekunder dapat diperoleh dengan mengecek sumber tidak langsung seperti data dari lembaga pemerintah, media, kamar dagang, dan sebagainya.

Sumber sekunder bisa dikategorikan ke dalam tiga jenis:

Sumber publik

Sumber publik seperti perpustakaan bisa jadi cara yang tepat untuk mengumpulkan informasi secara gratis. Perpustakaan pemerintah biasanya menawarkan layanan gratis dan periset dapat mendokumentasikan informasi yang tersedia.

Sumber komersial

Sumber komersial memang terkenal handal, tetapi ia butuh budget khusus untuk dikeluarkan. Periset dapat mengaksesnya lewat koran lokal, majalah, jurnal, media elektronik, hingga website informasi berbayar,

Institusi pendidikan

Meskipun bukan sumber pengumpulan informasi yang populer, tetapi periset perlu mempertimbangkannya. Universitas atau institusi pendidikan umumnya memiliki sangat banyak proyek riset independen yang dapat dimanfaatkan.

Bagaimana Cara Melakukan Riset Pasar?

Setelah mengetahui jenis-jenis dan metode riset pasar, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk mempraktikkannya:

1. Tentukan Masalah

Memiliki subjek penelitian yang terdefinisi dengan baik akan membantumu untuk mengajukan pertanyaan.

Pertanyaan-pertanyaan ini harus diarahkan untuk memecahkan masalah dan harus disesuaikan dengan proyeknya. Pastikan pertanyaan ditulis dengan jelas dan responden memahaminya.

Kamu dapat melakukan tes dengan kelompok kecil untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan dapat dimengerti dan apakah cukup untuk mendapatkan insights.

2. Tentukan Sampel

Untuk melakukan riset pasar, peneliti membutuhkan sampel yang representatif yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan salah satu dari sekian banyak teknik sampling. Cari sampel yang representatif untuk memperkecil margin kesalahan.

Ada dua cara untuk mendapatkan sampel yang representatif:

Pengambilan sampel acak

Teknik ini menjamin bahwa setiap anggota populasi akan memiliki peluang yang sama untuk dipilih dan dimasukkan ke dalam kelompok sampel.

Kamu harus memastikan bahwa data populasinya sudah yang paling baru dan memiliki tingkat keterwakilan yang baik.

Pengambilan sampel non-probabilitas

Di sini, kamu berusaha untuk mendapatkan sampel representatif yang lebih seimbang. Hal itu dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik demografi mereka.

Ukuran sampel sangat penting, tetapi tidak menjamin akurasi. Yang lebih penting dari ukuran, adalah keterwakilan.

3. Buat daftar pertanyaan

Sebelum mengumpulkan data, pastikan kamu telah membuat daftar pertanyaan untuk ditanyakan ke target. Terutama, kalau kamu mau menjalankan riset kualitatif atau wawancara.

Daftar pertanyaan, tentu saja sangat tergantung dari masalah yang ingin kamu pecahkan. Namun, sebagai gambaran, kamu juga bisa menanyakan hal-hal yang umum. Terutama di awal, ketika melakukan riset eksplorasi.

  • Boleh kenalkan diri Anda?
  • Apa yang Anda cari ketika menggunakan produk?
  • Berapa banyak produk yang Anda beli? 
  • Apa pemicu, hambatan, dan kebiasaan membeli Anda?
  • Apakah cara komunikasi brand bisa dipahami?
  • Apakah Anda memiliki sentimen positif terhadap beran?
  • Apa kelebihan produk?
  • Apakah harga produk sudah sesuai?
  • Apakah Anda suka dengan pengemasan produk?

4. Kumpulkan data

Di sini kamu harus memastikan bahwa instrumen pengumpulan datanya telah terisi dengan lengkap. Sebab, jika mereka tidak menjawab atau menjawab tapi tidak lengkap, hal tersebut akan menyebabkan kesalahan dalam penelitian. Pengumpulan data yang benar akan mencegah hal ini.

5. Analisis hasilnya

Setiap poin dari proses riset pasar saling terkait satu sama lain. Jika semua hal di atas telah dijalankan dengan baik, kamu harus tahu cara menganalisisnya.  

Analisis data ini akan disusun dalam sebuah laporan yang juga harus ditulis dengan jelas sehingga bisa dibaca oleh orang lain tanpa kesulitan. Laporan yang baik akan berpengaruh pada pengambilan keputusan yang efektif yang dibuat atas dasar itu.

Ketika penelitian telah direncanakan dengan hati-hati, hipotesis telah didefinisikan secara memadai, dan metode pengumpulan data telah berjalan dengan sesuai, interpretasi data biasanya dapat dilakukan dengan mudah.

6. Buat Laporan Riset

Saat mempresentasikan hasil, kamu harus fokus pada: apa yang ingin perusahaan capai dengan laporan ini. Susun berdasarkan prioritas tujuan yang ingin dicapai dan dengan bahasa yang gampang dipahami. Bagaimana caranya?

Ikuti gaya piramida terbalik untuk menyajikan hasil. Di awal, jawablah pertanyaan yang paling penting. Mulailah dengan kesimpulan, kemudian berikan data-data pendukung.

7. Ambil Keputusan

Riset pasar membantu perusahaan untuk mengetahui berbagai informasi terkait bisnisnya. Misalnya tentang niat beli konsumen, pertumbuhan pasar, maupun rencana peluncuran produk baru. Nah, berdasarkan insights yang telah diperoleh, perusahaan kemudian bisa membuat keputusan yang objektif.

Siap Lakukan Riset Pasar untuk Produkmu?

Riset pasar melibatkan aktivitas pengumpulan data untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk, konsumen, dan hal-hal strategis lainnya sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang terukur.

Sejak dulu, riset pasar adalah bagian penting dari strategi bisnis apa pun, baik bisnis itu B2B atau B2C, berskala besar atau kecil, masih baru atau sudah lama. Terlebih lagi, dengan kemajuan internet dan teknologi seperti saat ini, analisis data sudah menjadi keharusan agar bisa memenangkan pasar.

Jika kamu tertarik mendalami metode analisis pasar, atau product management, tak usah khawatir. Karena Bitlabs menyediakan program Bootcamp Business Analytics yang akan mengajarkanmu cara memanfaatkan data untuk pengembangan bisnis.

Selain membangun skillmu berdasarkan project-based learning, kamu juga nanti akan direkomendasikan ke jejaring hiring partners Bitlabs. Tertarik? Yuk klik banner di bawah untuk kepoin programnya!

CTA BANNER PRODUCT MANAGER

3 Comments

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Kelebihan Bootcamp Digital Marketing Bitlabs: Komplit dan Update!

mentor kelas digital marketing

Yuk Kenalan Sama Mentor Kelas Digital Marketing Bitlabs!