Apa itu Skala Interval? Ini Contoh dan Karakteristiknya

Ketika kamu mau menganalisis data kuantitatif hasil dari survei, kamu mungkin pernah mendengar istilah skala pengukuran interval.

Hmmm… Apa itu skala interval? Daripada bingung, yuk simak artikel ini untuk tahu karakteristik dan contoh skala interval sehari-hari. Simak sampai tuntas, ya!

Apa itu Skala Interval?

Skala interval adalah skala pengukuran kuantitatif di mana jarak antara titik pengukuran sifatnya konstan atau memiliki ukuran yang sama. Karena itu, skala interval bisa secara akurat mengukur suatu hal dan menghindarkan kamu dari penilaian subjektif. 

Membantu banget nggak, sih? 

Nah, karena sifatnya yang matematis, skala interval memungkinkan kamu melakukan operasi matematika. Misalnya, yang sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan. Namun, bisa juga penggunaan statistik deskriptif dan inferensial yang lebih kompleks dalam analisis data.

Karakteristik lain dari skala interval adalah adanya titik nol yang bukan nol mutlak. Artinya, titik nol hanya merupakan titik acuan atau referensi.

Contohnya, ketika kamu memakai termometer. Angka 0° Celcius dengan 0° Fahrenheit tidak menunjukkan hal yang sama. Di termometer Celcius, angka 0 menunjukkan titik beku air. Sedangkan di termometer Fahrenheit, titik beku air ada di angka 32.

Balik lagi ke pembahasan skala interval. Nah, skala pengukuran interval banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk:

  • Bidang sains: untuk mengukur suhu, waktu, dan massa. 
  • Bidang teknik: untuk mengukur frekuensi, panjang, dan waktu dalam sistem elektronik dan komunikasi. 
  • Bidang sosial: untuk mengukur kualitas hidup, kebahagiaan, dan kesejahteraan masyarakat. 
  • Bidang ekonomi: untuk mengukur harga, pendapatan, dan indeks harga saham.

Setelah lumayan lengkap membahas pengertian skala interval, yuk lanjut ke karakteristiknya.

Karakteristik Skala Interval

Berikut adalah karakteristik khusus skala Interval yang membedakannya dari jenis skala pengukuran lainnya:

1. Bersifat kuantitatif

Skala interval adalah jenis skala kuantitatif, yang berarti mampu mengukur variabel secara pasti. Pengukuran dilambangkan dengan angka atau bilangan yang mewakili besaran atau tingkatan.

2. Bisa mengukur perbedaan antara nilai

Salah satu kelebihan utama skala interval adalah kemampuannya untuk mengukur perbedaan antara nilai-nilai. 

Dengan menggunakan skala interval, kita dapat mengurangi nilai antara dua variabel. Hal ini membantu kita memahami perbedaan keduanya secara kuantitatif. Lebih lanjut, ini juga memungkinkan kita untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel tersebut.

3. Memungkinkan operasi matematika

Skala interval memungkinkan dilakukannya berbagai operasi matematika pada data yang diukur. 

Kita dapat menghitung rata-rata, median, dan deviasi standar variabel pada skala interval. Hal ini memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi statistik yang lebih mendalam dan membandingkan distribusi data dengan lebih akurat.

4. Mengevaluasi hal subjektif secara numerik 

Salah satu keuntungan skala interval adalah kemampuannya untuk memberikan nilai numerik pada hal yang bersifat subjektif. Misalnya, ketika menilai perasaan, preferensi, atau kepuasan. 

Dengan memberikan nilai numerik pada hal tersebut, kita bisa mengolah data dan melakukan analisis lebih lanjut.

5. Pengukuran lebih presisi

Skala interval lebih disukai daripada skala nominal atau skala ordinal. Alasannya, skala interval merupakan skala kuantitatif yang bisa menunjukkan pengukuran presisi. Apalagi jika dibandingkan dengan skala nominal dan ordinal adalah skala kualitatif. 

Skala interval juga memfasilitasi analisis statistik yang lebih komprehensif. Dengan adanya ukuran interval yang konstan, skala interval memberikan informasi yang lebih kaya tentang variabel yang diukur.

skala interval

10 Contoh Skala Interval

Berbagai contoh pengaplikasian skala interval dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh untuk lintas bidang:

1. Skala suhu dalam Celsius dan Fahrenheit

Skala suhu dalam Celsius dan Fahrenheit adalah contoh skala interval. Kedua skala ini memiliki titik nol yang bukan nol mutlak, yaitu 0°C atau 32°F. 

Selain itu, jarak antara dua titik pengukuran pada kedua skala ini juga konstan, yaitu 1 derajat. Hal ini memungkinkan dilakukannya operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, dan pembagian pada kedua skala ini. 

Namun, kedua skala ini tidak dapat digunakan untuk perbandingan rasio, karena nilai 0 tidak memiliki arti mutlak pada kedua skala ini.

2. Skala waktu

Skala waktu juga merupakan contoh skala interval. Jarak antara dua waktu yang berbeda pada skala waktu selalu konstan, yaitu 1 detik, 1 menit, atau 1 jam, tergantung pada satuan waktu yang digunakan. 

Namun, seperti pada contoh skala suhu, waktu juga tidak memiliki nilai mutlak yang dapat digunakan untuk perbandingan rasio.

3. Skala IQ

Skala IQ (Intelligence Quotient) digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Skala ini memiliki titik nol yang bukan nol mutlak, yaitu 0 IQ. Jarak antara dua titik pengukuran pada skala IQ juga konstan, yaitu 1 IQ. 

4. Skala pendapatan

Skala pendapatan juga termasuk contoh skala interval. Jarak antara dua titik pengukuran pada skala pendapatan selalu konstan, yaitu jumlah uang tertentu. Misalnya, 1 juta, 2 juta, 3 juta, dan seterusnya. 

5. Skala IPK

Skala Indeks Prestasi Akademik (IPK) digunakan untuk mengukur prestasi peserta didik. Skala ini memiliki jarak antara dua titik pengukuran yang konstan, misalnya 0,1 poin untuk skala 4 IPK.

6. Skala pH

Skala pH digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Skala pH memiliki titik nol yang bukan nol mutlak, yaitu 0 pH, dan jarak antara dua titik pengukuran pada skala pH selalu konstan, yaitu 1 satuan pH. 

7. Skala umur

Skala umur juga masuk ke skala interval. Skala ini memiliki jarak antara dua titik pengukuran yang konstan, misalnya berdasarkan tahun, bulan, maupun hari.  

8. Skala kebisingan

Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan suatu lingkungan atau perangkat. Skala ini memiliki jarak antara dua titik pengukuran yang konstan, misalnya skala 0-100 desibel (dB). 

9. Skala kelembaban

Skala Kelembaban digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban suatu lingkungan atau perangkat. Skala ini memiliki jarak antara dua titik pengukuran yang konstan, misalnya skala 0-100 persen (%). 

Mau Pakai Skala Interval untuk Penelitianmu?

Dalam analisis statistik dan penelitian, skala interval memainkan peran penting dalam mengukur variabel kuantitatif dengan jarak antara titik pengukuran yang konstan. 

Dengan skala ini, kamu bisa melakukan perhitungan statistik yang lebih kompleks seperti menemukan nilai rata-rata dan operasi matematika lainnya. Hasilnya, kita dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan mendalam dari data yang diukur. 

Namun, penting untuk memahami batasan-batasan dan keterbatasan penggunaannya agar hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan dengan benar. Kalau kamu mau belajar lebih dalam, pantengin blog Bitlabs terus, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

contoh cv fresh graduate

10 Contoh CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Kerja

cara membuat CV menarik

12 Cara Membuat CV yang Menarik HRD agar Cepat Direkrut