7+ Teknik Analisis Data Kuantitatif Terbaik dan Contohnya

Data kuantitatif kerap memiliki peran penting di dalam penelitian. Untuk bisa memanfaatkan jenis data ini secara optimal, kamu harus tahu berbagai teknik analisis data kuantitatif yang ada di luar sana.

Dengan menggunakan teknik analisis data yang tepat, kamu bisa mendapatkan hasil penelitian yang akurat, atau bahkan mengambil keputusan bisnis yang cermat.

Untuk itu, di artikel ini kami akan jelaskan apa itu teknik analisis data kuantitatif, manfaatnya, dan juga jenis-jenisnya. Tanpa perlu berlama-lama, yuk simak selengkapnya!

Apa itu Teknik Analisis Data Kuantitatif?

Teknik analisis data kuantitatif adalah metode untuk menggali informasi data numerik. Dengan begitu, peneliti bisa memperoleh pemahaman yang objektif tentang fenomena yang diteliti.

Hal ini tentunya berbeda dengan teknik analisis data kualitatif yang menggali informasi data yang tidak melibatkan angka atau numerik. Jika kamu ingin berkarir di bidang data, menguasai keduanya akan meningkatkan peluangmu.

Dasbor teknik analisis data kuantitatif

Mengapa kamu harus paham tentang teknik analisis data kualitatif? Ada berbagai manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan memilih teknik analisis yang tepat:

  1. Mengungkap Pola dan Tren – Analisis data kuantitatif membantumu mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan antara variabel di dalam data yang kamu teliti.
  2. Membantu Pengambilan Keputusan – Kamu akan mendapatkan informasi berdasarkan data numerik. Dengan begitu, kamu bisa menjadi lebih objektif dalam memahami masalah yang sedang dianalisis.
  3. Memprediksi Fenomena – Dengan menggunakan teknik dan model statistik, analisis data kuantitatif memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi tren dan membuat estimasi tentang variabel tertentu.

Nah, sekarang kamu sudah tahu pentingnya teknik penelitian data kuantitatif. Tapi, biasanya teknik analisis ini digunakan kapan, sih?

Umumnya, teknik analisis data kuantitatif digunakan saat kita ingin mendapatkan pemahaman objektif berdasarkan data numerik. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Penelitian Ilmiah – Dalam penelitian ilmiah, analisis data kuantitatif dapat digunakan untuk menguji hipotesis, menganalisis data eksperimen, dan membuat generalisasi tentang populasi berdasarkan sampel yang diambil. 
  • Pengambilan Keputusan Bisnis – Dalam konteks bisnis, analisis data kuantitatif bisa digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Contohnya seperti tren pasar, preferensi pelanggan, atau jumlah permintaan produk di industri. 
  • Evaluasi Kebijakan Publik – Pemerintah juga kerap menggunakan analisis data kuantitatif untuk mengevaluasi program dan kebijakan publik. Contohnya seperti analisis indikator kinerja atau efektivitas program.
  • Riset Pasar – Analisis data kuantitatif juga dapat membantu peneliti untuk memahami perilaku konsumen, preferensi, dan tren pasar. 

Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Contoh Teknik Analisis Data Kuantitatif dan Penjelasannya

Setelah memahami pengertian dan manfaatnya, sekarang mari kita bahas dua jenis metode analisis data kuantitatif yang paling populer, yaitu metode analisis deskriptif dan metode analisis inferensial.

Perbedaan dari kedua metode ini terletak pada penggunaannya. Metode analisis deskriptif biasanya digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti, sedangkan metode analisis inferensial digunakan untuk menguji atau memprediksi tren ke depannya.

Untuk memahami kedua metode ini lebih lanjut, mari kita bahas satu per satu:

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif berfungsi untuk merangkum data secara statistik. Tujuannya untuk membantu peneliti memahami karakteristik dasar dari suatu set data

Jenis teknik analisis deskriptif pun cukup bervariasi, berikut di antaranya:

Pengukuran Sentral

Pengukuran sentral adalah metode analisis deskriptif yang digunakan untuk mengukur nilai pusat atau nilai tengah dari suatu set data numerik. Tiga pengukuran sentral yang umum digunakan adalah:

a. Mean (Rata-rata)

Cara menghitung Mean adalah menjumlahkan semua nilai dalam data dan kemudian membaginya dengan jumlah data tersebut.

Rumus mean (rata-rata)

b. Median (Nilai Tengah)

Jika data memiliki jumlah ganjil, maka median adalah nilai tengahnya.

Med = xn/2

Tapi jika jumlahnya genap, maka median adalah rata-rata dari dua nilai tengah.

Rumus median genap
Sumber: Rumus Pintar

c. Modus (Nilai Paling Sering Muncul)

Modus berguna dalam mengidentifikasi nilai yang dominan atau paling sering muncul dalam set data.

Mo = tb + (d/ (d1 + d2)) k

Keterangan:

  • Mo : modus data kelompok
  • tb: tepi bawah kelas modus
  • d1: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
  • d2: frekuensi kelas modus dikurangn frekuensi kelas sesudahnya
  • k : panjang kelas

Pengukuran Variabilitas

Pengukuran variabilitas adalah metode analisis deskriptif yang kerap digunakan untuk mengukur variasi dalam set data numerik. Beberapa contoh pengukuran variabilitas adalah:

a. Range

Range adalah selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum dalam set data. 

R = XmaksXmin

Keterangan :

  • R = Jangkauan atau range
  • Xmin= nilai atau data terkecil
  • Xmaks= nilai atau data terbesar

b. Variance (Ragam)

Variance (ragam) mengukur sejauh mana data tersebar di sekitar nilai rata-rata (Mean). Untuk mendapatkannya, hitung rata-rata dari jumlah kuadrat simpangan setiap data. 

Ragam = S2

c. Standar Deviasi

Standar deviasi dapat memberikan informasi terkait sebaran data. Semakin tinggi standar deviasi, semakin besar pula variasi datanya.

Presentasi Grafis

Presentasi grafis adalah metode dalam analisis deskriptif yang menggunakan grafik atau diagram untuk menggambarkan data secara visual. Beberapa contoh presentasi grafis yang umum digunakan adalah:

  • Diagram Batang (Bar Chart) – Diagram batang menggambarkan data menggunakan batang yang mewakili frekuensi atau proporsi di kategori tertentu.
  • Diagram Lingkaran (Pie Chart) – Diagram lingkaran menggambarkan proporsi data dengan menggunakan potongan lingkaran yang mewakili persentase dalam setiap kategori. 
  • Histogram – Histogram adalah representasi visual dari distribusi frekuensi data numerik. 

Pengukuran Korelasi

Pengukuran korelasi adalah metode yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel numerik. Dua metode korelasi yang bisa kamu gunakan adalah:

  • Korelasi Pearson – Korelasi Pearson mengukur hubungan linier antara dua variabel numerik. Nilai korelasinya berkisar antara -1 hingga 1. Nilai positif menunjukkan hubungan positif antar variabel dan nilai negatif menunjukkan sebaliknya.
  • Korelasi Spearman – Korelasi Spearman mengukur segala bentuk hubungan antara dua variabel numerik, termasuk hubungan yang tidak linier. Korelasi Spearman juga lebih akurat untuk menemukan data outlier dibandingkan dengan korelasi Pearson.

Seluruh metode di atas dapat membantu peneliti untuk menggambarkan karakteristik dan sebaran data secara objektif. Metode analisis deskriptif juga membantu mengidentifikasi pola, tren, dan informasi berharga dari data numerik.

Ingin berkarir di bidang business analytics? Di Bitlabs, kamu akan belajar membuat visualisasi data dengan dasbor dan langsung mempresentasikannya ke klien perusahaan ternama. Yuk, daftarkan dirimu!

CTA BANNER BUSINESS ANALYST

2. Metode Analisis Inferensial

Metode analisis inferensial umumnya digunakan untuk membuat generalisasi atau inferensi tentang populasi berdasarkan sampel data yang diambil. 

Tujuan utamanya adalah untuk menguji klaim, hipotesis, atau pernyataan tentang populasi secara statistik. Berikut adalah beberapa teknik analisis inferensial yang umum digunakan:

Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode analisis inferensial yang digunakan untuk menguji klaim atau hipotesis tentang populasi berdasarkan sampel data yang ada. 

Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mengambil keputusan apakah klaim yang diteliti dapat diterima atau ditolak. Beberapa contoh uji hipotesis yang umum digunakan adalah Uji-t, Uji Chi-Kuadrat, dan Uji ANOVA:

  • Uji-t – Berfungsi untuk membandingkan rata-rata sampel dengan rata-rata populasi ketika varians populasi tidak diketahui.
  • Uji Chi-Kuadrat – Digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategori di dalam tabel silang.
  • Uji ANOVA – Berfungsi untuk membandingkan tiga kelompok atau lebih untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok-kelompok tersebut.

Regresi

Regresi adalah metode yang dapat menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen. 

Beberapa jenis regresi yang umum digunakan adalah regresi linier, regresi logistik, dan regresi berganda:

  • Regresi Linier – Regresi linier umumnya digunakan ketika variabel dependen dan independen bersifat numerik. Metode ini bertujuan untuk menemukan garis regresi yang terbaik untuk menyesuaikan data, sehingga perbedaan antara nilai prediksi dan nilai observasi jadi semakin kecil.
  • Regresi Logistik – Regresi logistik digunakan ketika variabel dependen adalah data biner (contohnya seperti ya/tidak dan benar/salah). Regresi logistik membantu memprediksi probabilitas kejadian suatu peristiwa berdasarkan variabel independen.
  • Regresi Berganda – Regresi berganda digunakan ketika terdapat dua atau lebih variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Regresi berganda membantu memodelkan hubungan multivariat yang lebih kompleks.

Uji Signifikansi

Uji signifikansi adalah metode yang digunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan dua atau lebih kelompok variabel secara statistik. Dengan uji signifikansi, kita dapat mengidentifikasi apakah perbedaannya real atau hanya hasil kebetulan dalam data.

Berikut adalah cara kerja uji signifikansi:

  1. Buat hipotesis nol (null hypothesis, H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok atau variabel yang dibandingkan, dan hipotesis alternatif (alternative hypothesis, Ha) menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok atau variabel tersebut.
  2. Kumpulkan data sampel dan lakukan analisis statistik sesuai dengan jenis uji yang sesuai. Misalnya, jika data berdistribusi normal dan ingin membandingkan rata-rata dua kelompok, kamu bisa menggunakan uji-t. Jika data bersifat kategorikal, uji Chi-Kuadrat dapat digunakan.
  3. Berdasarkan hasil analisis, kamu bisa menghitung nilai p-value, yaitu probabilitas mendapatkan hasil seperti yang diamati. Nilai p-value menentukan seberapa signifikan hasil dari uji tersebut. Jika nilai p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi sebelumnya, maka kamu bisa menolak H0 dan menyimpulkan bahwa perbedaan atau hubungan antar variabel signifikan secara statistik.
  4. Penting untuk dicatat bahwa penolakan H0 tidak selalu berarti perbedaan atau hubungan tersebut memiliki signifikansi praktis. Selain itu, hasil dari uji signifikansi harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan tidak digunakan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan.

Analisis Survival

Analisis survival adalah metode analisis inferensial yang digunakan untuk menganalisis data waktu. 

Metode ini sering digunakan dalam penelitian medis dan biologi, di mana data mengacu pada waktu hingga suatu peristiwa terjadi. Misalnya, awal diagnosa penyakit hingga titik akhir seperti kematian.

Analisis survival juga dapat digunakan untuk memahami kejadian suatu peristiwa seiring berjalannya waktu. Dengan begitu, teknik analisis ini bisa memberikan wawasan yang berharga dalam penelitian yang melibatkan waktu sebagai variabel kritis.

3. Metode Analisis Parametris

Metode analisis parametris umumnya digunakan saat asumsi tertentu tentang distribusi data dapat dibuat, contohnya seperti asumsi bahwa data terdistribusi normal.

Dalam analisis parametris, parameter dari populasi (seperti mean, varians, dll.) diperkirakan menggunakan data sampel. Metode ini melibatkan pengujian hipotesis dan estimasi parameter populasi.

Contoh teknik analisis data kuantitatif yang satu ini punya dua fungsi utama, yaitu:

  • Melakukan Pengujian Hipotesis: Menggunakan tes statistik untuk mengambil keputusan tentang parameter populasi.
  • Mengestimasi Parameter: Menggunakan sampel data untuk membuat perkiraan tentang parameter dari populasi.

Teknik yang satu ini kerap digunakan karena sering kali efisien dalam menghasilkan estimasi yang akurat jika asumsi distribusi data terpenuhi. Selain itu, metode ini juga dapat memberikan estimasi yang lebih akurat untuk parameter populasi jika asumsi-asumsi yang digunakan tepat.

4. Metode Analisis Nonparametris

Metode analisis non-parametris tidak bergantung pada asumsi tertentu tentang distribusi data. Oleh karena itu, metode ini cenderung lebih fleksibel dan tidak memerlukan informasi spesifik tentang parameter populasi.

Biasanya, metode non-parametris digunakan ketika data tidak memenuhi asumsi-asumsi tertentu yang diperlukan oleh metode parametris.

Teknik analisis ini umumnya digunakan untuk:

  • Uji Hipotesis Non-Parametrik: Melakukan pengujian hipotesis tanpa bergantung pada asumsi distribusi tertentu.
  • Estimasi Distribusi: Menggunakan teknik-teknik seperti Uji Wilcoxon, Uji Mann-Whitney, atau Uji Kruskal-Wallis untuk menguji perbedaan antara kelompok-kelompok tanpa asumsi distribusi normal.

Pilihan antara metode parametris dan non-parametris sering kali tergantung pada sifat data yang diamati dan asumsi yang dapat dibuat tentang distribusinya. Jika data terdistribusi normal dan asumsi-asumsi lainnya terpenuhi, analisis parametris biasanya lebih kuat.

Namun, jika asumsi distribusi tidak terpenuhi atau jika data bersifat non-parametrik, metode analisis non-parametris menjadi pilihan yang lebih tepat.

Berbagai teknik di atas merupakan bagian penting dari analisis inferensial yang dapat membantumu mengolah data dan mengambil kesimpulan berdasarkan data sampel yang dianalisis. 

Dengan begitu, peneliti bisa menggali informasi lebih dalam serta memahami hubungan dan perbedaan antar variabel di dalam populasi yang jumlahnya besar.

Baca juga: Apa itu Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif?

Kesimpulan

Di artikel ini, kamu sudah belajar teknik analisis data kuantitatif adalah metode yang dapat digunakan untuk menggali informasi di dalam data numerik. Jenisnya pun bervariasi, mulai dari metode analisis deskriptif hingga inferensial.

Saat melakukan penelitian kuantitatif, pastikan kamu memilih teknik analisis yang tepat. Saat sedang ingin mengidentifikasi fenomena, ada baiknya kamu memilih metode deskriptif. Sedangkan, jika kamu sedang ingin menguji hipotesis, sebaiknya kamu memilih metode inferensial.

Jika kamu ingin berkarir di bidang data, atau mungkin berkarir sebagai product manager atau project manager, Bitlabs menyediakan kursus persiapan kerja yang bisa kamu ikuti! Kamu bisa mendaftar ke kelas Business Analytics atau pun Machine Learning.

Tertarik? Yuk klik tombol di bawah untuk cari tahu lebih lanjut tentang kelasnya:

CTA BANNER PRODUCT MANAGER

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rumus IF di Excel: Cara Menggunakan dan Contohnya

7 Contoh IoT dan Aplikasinya di Berbagai Sektor