Data Sekunder: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya [Lengkap!]

Data sekunder adalah salah satu komponen penting yang bisa memperluas perspektif penelitian yang kamu kerjakan. Jenis data ini dapat melengkapi informasi penting yang sebelumnya sudah didapat melalui data primer.

Dengan memahami data sekunder secara lebih baik, kamu akan bisa menggali fakta secara lebih lengkap dan menerapkan pendekatan yang lebih komprehensif dalam penelitianmu.

Lantas, apa itu data sekunder? Apa juga pengertian data sekunder, manfaat dan contoh-contohnya? Kamu akan menemukan jawabannya satu per satu di artikel ini. Yuk disimak!

Apa itu Data Sekunder?

Data sekunder adalah jenis data yang tidak peneliti kumpulkan secara langsung. Contohnya seperti karya ilmiah, dokumen perusahaan, atau dokumen pemerintah. Intinya, data ini berisi informasi yang telah dikumpulkan dan disusun oleh pihak lain sebelumnya.

ilustrasi dokumen yang berisi data sekunder

Perbedaan data sekunder dan data primer adalah proses pengumpulannya. Data sekunder tidak dikumpulkan langsung oleh peneliti yang menggunakan data tersebut. Sebaliknya, data ini justru dikumpulkan oleh pihak lain dengan tujuan awal yang mungkin berbeda. 

Contohnya, misal sebuah lembaga riset mengumpulkan data demografi di suatu daerah untuk keperluan riset pasar. Kemudian, data ini bisa digunakan oleh peneliti lain untuk melakukan analisis sosial atau tujuan penelitian lainnya.

Dengan memanfaatkan data sekunder, kamu bisa memperluas pemahaman mengenai subjek penelitian tanpa harus menggali data dari nol. Selain menyediakan informasi yang melimpah, jenis data ini pun dapat menjadi fondasi yang kuat untuk penelitianmu.

Fungsi Data Sekunder

Data sekunder punya beragam fungsi dan manfaat untuk peneliti. Berikut di antaranya:

  • Meningkatkan Pemahaman Konteks – Dengan mengakses data yang telah ada, peneliti bisa mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memahami konteks topik penelitian secara lebih mendalam, baik melalui data kualitatif atau data kuantitatif.
  • Menguji Hipotesis – Melalui data sekunder, peneliti bisa menganalisis hubungan antara variabel-variabel tertentu untuk memvalidasi hipotesis mereka.
  • Melakukan Perbandingan – Dengan membandingkan data dari beberapa sumber, peneliti bisa mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan di dalam fenomena yang sedang mereka teliti.
  • Mengidentifikasi Tren dan Pola – Data sekunder dapat membantu peneliti mengidentifikasi tren, pola, atau perubahan yang terjadi di dalam data. 
  • Mendukung Pengambilan Keputusan – Dengan menganalisis data yang ada, peneliti bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan.
  • Memicu Riset Lanjutan – Data sekunder dapat menjadi sumber inspirasi untuk inovasi dan riset lanjutan. Sebab, peneliti bisa menemukan celah wawasan atau kesempatan penelitian baru yang belum sempat dieksplorasi sebelumnya.

Banyak sekali kan manfaat data sekunder? Tak heran jika jenis data ini kerap menjadi sumber informasi yang berharga bagi penelitian di berbagai disiplin ilmu.

Baca juga: Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data

10 Contoh Data Sekunder yang Bisa Kamu Gunakan

Ada banyak contoh data sekunder yang kerap dimanfaatkan peneliti, seperti karya ilmiah, dokumen perusahaan, dan data survei. Nah, berikut adalah beberapa contoh data sekunder lain yang bisa kamu jadikan referensi!

  1. Data Sensus Penduduk – Data demografi seperti jumlah penduduk, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan informasi demografi lainnya yang diperoleh dari sensus penduduk yang dilakukan oleh lembaga pemerintah.
  2. Data Keuangan dan Laporan Perusahaan – Laporan keuangan atau laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan. 
  3. Data Publikasi Ilmiah – Artikel ilmiah, makalah, tesis, atau disertasi yang diterbitkan di jurnal atau sumber-sumber ilmiah lainnya. 
  4. Data Administrasi Pemerintah – Data yang berasal dari lembaga pemerintah seperti data kependudukan, data kesehatan, data ekonomi, dan data lainnya yang dikumpulkan untuk tujuan administratif.
  5. Data Riset Pasar – Data dari riset pasar yang mencakup preferensi konsumen, tren pasar, atau data lainnya yang relevan dengan analisis pasar.
  6. Data Arsip dan Koleksi – Data yang diarsipkan oleh lembaga, seperti museum, perpustakaan, atau institusi budaya. Ini mencakup koleksi sejarah, data arkeologi, dokumen historis, foto, atau bahan referensi lainnya.
  7. Data Lingkungan – Data tentang lingkungan seperti kualitas udara, kualitas air, atau data tentang dampak lingkungan yang dikumpulkan oleh badan riset lingkungan atau organisasi nirlaba.
  8. Data Pendidikan – Data seperti statistik pendidikan, data partisipasi siswa, atau jumlah lulusan yang dikumpulkan oleh lembaga pendidikan atau lembaga statistik.
  9. Data Ekonomi – Data ekonomi seperti statistik ekonomi nasional, data lapangan kerja, data inflasi, atau data perdagangan yang dirilis oleh lembaga pemerintah atau lembaga riset ekonomi.
  10. Data Teknologi Informasi – Data tentang teknologi informasi seperti penggunaan internet, data eCommerce, atau data penggunaan media sosial yang dikeluarkan oleh lembaga riset.

Itu cuma beberapa contoh data sekunder yang banyak digunakan dalam penelitian. Masih banyak sumber data sekunder lainnya di luar sana yang bisa digunakan berdasarkan bidang dan topik yang diteliti.

Kelebihan dan Kekurangan Data Sekunder

Masih bingung ingin menggunakan data sekunder atau tidak? Untuk membantumu mengambil keputusan, kita akan menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan data sekunder yang bisa kamu pertimbangkan. 

Kelebihan Data Sekunder

  • Mudah Didapat – Data sekunder umumnya mudah diakses dan tersedia secara publik. Biasanya, datanya bisa ditemukan di database online, publikasi ilmiah, atau laporan yang tersedia secara umum.
  • Hemat Waktu dan Biaya – Pengumpulan data sekunder lebih efisien dalam hal biaya dan waktu dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Sebab, peneliti tak perlu menghabiskan biaya untuk melaksanakan survei atau eksperimen baru.
  • Memudahkan Pengecekan Data Historis – Data sekunder sering mencakup informasi historis yang bisa digunakan untuk melacak perubahan tren dari masa lalu hingga masa kini.
  • Membantu Proses Validasi – Data sekunder dari lembaga terpercaya tentunya telah melalui proses validasi dan verifikasi sebelumnya. Oleh karena itu, jenis data ini cenderung memiliki tingkat keandalan yang tinggi.
  • Sumbernya Beragam – Data sekunder dapat berasal dari berbagai sumber, seperti lembaga pemerintah, lembaga riset, atau organisasi lainnya. Keanekaragaman sumber data ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh perspektif yang berbeda.

Kekurangan Data Sekunder

  • Keterbatasan Kontrol – Peneliti tak memiliki kontrol langsung terhadap proses pengumpulan data sekunder. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam kualitas data atau kurangnya informasi spesifik yang dibutuhkan oleh peneliti.
  • Potensi Masalah Privasi – Data sekunder mungkin berisi informasi sensitif tentang individu atau kelompok tertentu. Sehingga, peneliti harus memastikan bahwa data yang digunakan dijaga kerahasiaannya sesuai dengan pedoman etika penelitian.
  • Potensi Masalah Validitas – Meskipun data sekunder kerap dapat dianggap valid, tetap ada potensi kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan datanya. Jadi, peneliti harus melakukan evaluasi yang cermat terhadap kualitas datanya.
  • Keterbatasan Konteks – Data sekunder kadang tak dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konteks yang relevan dengan penelitian. Sebab, informasi yang diberikan sifatnya terlalu umum.
  • Kurang Relevan dengan Masa Kini – Data sekunder cenderung mencerminkan keadaan yang sudah berlalu pada periode waktu tertentu. Sehingga, kadang datanya tidak mencakup informasi terbaru dalam fenomena yang diteliti.

Yuk Gunakan Data Sekunder di Penelitianmu!

Jika kamu ingin membuat penelitianmu lebih lengkap dan valid, maka kamu perlu memanfaatkan data sekunder, yaitu jenis data yang tidak kamu kumpulkan secara langsung, seperti dokumen perusahaan, survei Badan Pusat Statistik (BPS), atau data sensus.

Untuk bisa memanfaatkan data sekunder secara efektif, kamu harus bisa memilih sumber data yang relevan, serta melakukan analisis yang tepat. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan wawasan yang mendalam terkait fenomena yang kamu teliti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

cara melamar pekerjaan lewat email

Trik Melamar Pekerjaan Lewat Email Agar Dilirik HRD

apa itu data

Apa itu Data? Ini Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya!