14 Contoh Soal Psikotes dan Jawabannya [Terlengkap!]

Dalam proses rekrutmen, psikotes adalah salah satu alat terpenting untuk mengidentifikasi kandidat potensial. Untuk bisa menemukan kandidat terbaik, tentunya kamu harus tahu berbagai contoh psikotes.

Oleh artikel itu, kami akan membahas beberapa contoh soal psikotes. Sehingga, kamu akan lebih paham tentang jenis-jenisnya serta manfaatnya.

Yuk kita bahas satu per satu!

14 Contoh Soal Psikotes Kerja

Berikut adalah beberapa contoh soal psikotes yang kerap digunakan di dalam proses rekrutmen:

1. Tes Kraepelin (Tes Koran)

Tes Kraepelin adalah tes berisi serangkaian angka yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu contoh tugas yang mungkin ada dalam tes Kraepelin adalah:

Hitung mundur dari 100 hingga 1 dengan mengurangkan 7 dari setiap angka sebelumnya dalam waktu 2 menit.

Pada tugas di atas, kamu akan mulai dengan angka 100 dan kemudian mengurangkan 7 dari angka sebelumnya hingga mencapai angka 1 dalam waktu 2 menit. Jawabannya akan menjadi sebagai berikut:

100, 93, 86, 79, 72, 65, 58, 51, 44, 37, 30, 23, 16, 9, 2, 1

Tujuan dari tes Kraepelin adalah untuk mengukur kemampuan konsentrasi dan daya tahan mental kandidat. Sebab, kandidat harus bisa menyelesaikan deretan soal yang panjang dalam waktu yang terbatas.

Tes ini dinamai dari Emil Kraepelin, yaitu seorang psikiater Jerman yang mengembangkannya pada akhir abad ke-19. Tes ini biasanya disebut juga dengan tes koran, karena kertas tesnya yang lebar seperti koran. 

2. Tes Wartegg

Tes Wartegg adalah contoh psikotes yang berisi serangkaian kotak dengan garis-garis atau gambar yang tidak lengkap. Peserta akan diminta untuk melengkapi gambar-gambar ini agar menciptakan gambar yang bermakna atau cocok bagi mereka.

Berikut adalah contoh kotak-kotak pada tes Wartegg:

contoh psikotes wartegg
sumber: lancaster.ac.uk

Jawaban untuk setiap kotak akan sangat bervariasi tergantung pada individu. Tidak ada jawaban “benar” atau “salah” dalam tes ini. Psikolog atau penilai akan menganalisis gambar-gambar tersebut untuk mencari pola-pola tertentu yang mencerminkan kepribadian peserta.

Hal ini wajar, karena tes psikologi yang satu ini dirancang untuk mengungkap aspek-aspek kepribadian seseorang melalui gambar yang mereka pilih saat melengkapi pola tertentu.

3. Tes Logika Aritmatika

Tes logika aritmatika adalah contoh psikotes yang berisi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sejenisnya. Pastikan kamu memahami konsep matematika dasar dan urutan operasi matematika yang benar untuk menjawab soal-soal dalam tes ini.

Berikut adalah contoh sederhana di tes logika aritmatika: Hitung hasil dari 3 + 6 x 2.

Untuk menjawabnya, Anda harus mengikuti urutan operasi matematika yang benar, yaitu perkalian harus dilakukan sebelum penjumlahan:

3 + 6 x 2 = 3 + 12 = 15

Jadi, jawabannya adalah 15.

Hasil dari tes ini dapat membantu penilai untuk mengevaluasi kemampuan kandidat dalam menyelesaikan masalah matematika dan berpikir logis. Jawaban yang benar menunjukkan kandidat punya pemahaman dan keterampilan matematika yang kuat.

4. Tes Logika Matematika

Tes Logika Matematika adalah jenis tes psikologis yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan pemikiran logis, analisis, dan penerapan prinsip-prinsip matematika.

Berikut adalah contoh simple dari tes logika matematika: Sebuah lapangan sepak bola memiliki panjang 120 meter dan lebar 80 meter. Berapa luas total lapangan tersebut dalam meter persegi?

Untuk menjawabnya, kamu perlu mengalikan panjang dengan lebar:

Luas = Panjang x Lebar = 120 m x 80 m = 9600 meter persegi

Jadi, luas total lapangan sepak bolanya adalah 9600 meter persegi.

Sekilas, tes ini agak mirip dengan tes logika aritmatika, karena keduanya sama-sama melibatkan matematika. Tapi, perbedaannya terletak pada penyajian soalnya, karena tes logika matematika cenderung menggunakan cerita di dalam soalnya.

5. Tes Logika Penalaran

Tes Logika Penalaran adalah contoh psikotes yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir kritis, menganalisis informasi, dan membuat kesimpulan logis.

Berikut adalah contoh tes logika penalaran: Jika semua kucing memiliki ekor, dan Oren adalah seekor kucing, apakah yang bisa kita simpulkan tentang Oren?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita juga dapat menggunakan logika sederhana. Karena semua kucing dianggap memiliki ekor, maka kita dapat menyimpulkan bahwa Fluffy, yang mana adalah seekor kucing, juga memiliki ekor.

Hasil dari tes ini dapat membantu penilai mengevaluasi kemampuan kandidat dalam berpikir logis. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa kandidat punya kemampuan menganalisis informasi secara rasional.

6. Tes House Tree Person (HTP)

Pada tes HTP, peserta akan diminta untuk menggambar rumah (house), pohon (tree), dan orang (person). Kemudian psikolog atau penilai akan menganalisis gambar-gambar tersebut untuk mengidentifikasi aspek-aspek kepribadian si kandidat.

Contoh petunjuk yang diberikan biasanya adalah sebagai berikut:

  1. Gambar Rumah (House) – Gambar rumah yang Anda inginkan sedetail mungkin, termasuk atap, pintu, dan jendela.
  2. Gambar Pohon (Tree) – Gambarkan pohon, baik yang berakar atau tidak. Anda bebas menggambar pohon sesuai dengan imajinasi Anda.
  3. Gambar Orang (Person) – Gambarkan seseorang. Anda dapat menggambarkan orang ini sedang melakukan apa pun yang Anda inginkan.

Tidak ada jawaban “benar” atau “salah” dalam tes ini. Psikolog atau penilai akan menganalisis gambar-gambar tersebut untuk mencari pola-pola tertentu yang mencerminkan aspek-aspek kepribadian si kandidat.

7. Tes Army Alpha 

Tes Army Alpha adalah contoh psikotes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang mengukur berbagai aspek kemampuan intelektual, seperti pemahaman verbal, matematika, dan pemecahan masalah yang disertai instruksi tertulis.

Berikut adalah contoh soal di tes army alpha:

contoh tes army alpha intelligence
sumber: academia.edu

Jawaban untuk tes Army Alpha akan bervariasi tergantung pada pertanyaan yang diajukan dalam tes. Setiap soal memiliki jawaban yang benar berdasarkan penilaian kognitif yang sesuai.

Perlu kamu ketahui bahwa tes Army Alpha Intelligence merupakan salah satu tonggak dalam pengembangan tes psikometrik, lho. Bahkan, tes ini juga digunakan di militer Amerika Serikat sejak Perang Dunia I.

8. Tes Kemampuan Verbal

Tes Kemampuan Verbal adalah jenis psikotes yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa verbal, termasuk pemahaman kata, frasa, dan kalimat.

Berikut adalah contoh tes kemampuan verbal: Apa sinonim dari kata “senang”?

Jawaban dari soal ini adalah “Gembira” atau “Bahagia”

Contoh lainnya adalah: Apa makna dari kalimat berikut: “Dia memiliki ketekunan yang luar biasa dalam mengejar tujuannya”?

Kalimat tersebut berarti bahwa orang tersebut memiliki kemampuan untuk tetap fokus dan tekun dalam mencapai tujuannya.

Dengan menggunakan tes ini, psikolog bisa menilai sejauh mana kandidat memiliki kemampuan berbahasa yang baik, termasuk pemahaman kosakata dan tata bahasa yang benar.

9. Tes Pasangan Gambar

Tes pasangan gambar adalah contoh psikotes di mana kandidat akan diberikan serangkaian kartu gambar dengan gambar-gambar yang berbeda. Kemudian, mereka akan diminta untuk memilih dua gambar yang memiliki hubungan yang sesuai.

Berikut adalah contoh tes pasangan gambar:

contoh psikotes pasangan gambar

Tes Pasangan Gambar adalah alat yang digunakan dalam evaluasi psikologis yang menyeluruh, dan metode ini memerlukan pengetahuan klinis yang mendalam untuk diinterpretasikan dengan benar.

10. Tes MBTI (Myers-Brigg Type Indicator)

Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah contoh psikotes yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang di berbagai aspek kehidupan. Tujuan utama MBTI adalah untuk memahami cara kandidat memproses informasi dan mengambil keputusan.

Tes ini terdiri dari serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang meminta individu untuk memilih salah satu dari pilihan yang paling menggambarkan preferensi mereka dalam berbagai konteks. Berikut adalah contoh pertanyaan di tes MBTI:

  1. Saya lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibandingkan berbicara dengan beberapa teman secara private. (Pilihan: Sangat Setuju/Setuju/Tidak Setuju/Sangat Tidak Setuju)
  2. Saya lebih suka berfokus pada fakta daripada teori abstrak. (Pilihan: Sangat Setuju/Setuju/Tidak Setuju/Sangat Tidak Setuju)

Jawaban dalam MBTI mencerminkan preferensi individu di masing-masing dimensi. Setelah mengisi semua pertanyaan, hasilnya akan digunakan untuk menentukan tipe kepribadian yang paling sesuai dengan karakter kandidat. 

Ada 16 tipe kepribadian yang berbeda dalam MBTI, yang terbentuk dari empat dimensi utama: Extraversion (E) atau Introversion (I), Sensing (S) atau Intuition (N), Thinking (T) atau Feeling (F), dan Judging (J) atau Perceiving (P).

11. Tes Baum

Tes Baum adalah jenis psikotes di mana peserta akan diminta untuk menggambar pohon. Beberapa versi tes ada yang memberi instruksi tambahan seperti “Gambar pohon di tengah halaman” atau “Gambar pohon di sudut halaman”.

Tes ini akan membantu psikolog atau penilai untuk mengevaluasi berbagai aspek kepribadian peserta, mulai dari perasaan, hubungan interpersonal, konflik internal, hingga self-image (gambaran diri).

Berikut adalah beberapa contoh hasil Tes Baum:

contoh tes baum
sumber: researchgate.net

Tidak ada jawaban yang benar atau salah di dalam tes ini. Karena, pada dasarnya tes ini hanyalah alat yang digunakan oleh penilai untuk mengukur kepribadian peserta. Dengan begitu, kandidat yang lolos memang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

12. Tes Kepribadian DISC

Tes Kepribadian DISC adalah contoh psikotes yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang berdasarkan empat faktor utama: Dominance (Dominasi), Influence (Pengaruh), Steadiness (Ketekunan), dan Conscientiousness (Kepedulian terhadap Hal yang Rinci).

Biasanya, tes ini terdiri dari serangkaian pertanyaan dan jawaban yang kandidat rasa paling cocok untuk menggambarkan karakter mereka. Contohnya seperti ini:

  1. Praktis (D)
  2. Ketat pada waktu (C)
  3. Pemalu (S)
  4. Spontan (I)

Atau contoh lainnya seperti ini:

  1. Penuh pertimbangan (C)
  2. Senang dibimbing (S)
  3. Suka bersaing (D)
  4. Suka meyakinkan (I)

Hasil dari tes ini akan menunjukkan sejauh mana individu cenderung memiliki karakteristik Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Conscientiousness (C).

13. Tes Situational Judgement

Tes Situational Judgment adalah contoh psikotes yang berisi serangkaian skenario yang mungkin terjadi di dunia kerja. Peserta kemudian diminta untuk menilai bagaimana cara mereka merespons situasi tersebut dengan memilih dari berbagai pilihan respons yang tersedia.

Berikut adalah contoh soal di tes situational judgement:

Anda adalah seorang manajer proyek yang bekerja sedang menghadapi masalah yang kompleks dalam proyek Anda. Salah satu anggota tim Anda yang merupakan ahli di bidangnya tidak setuju dengan pendekatan yang diambil oleh mayoritas tim. Dia justru mengajukan ide alternatif yang dia yakini lebih baik. Bagaimana Anda akan merespons situasi ini?

  1. Menolak ide alternatifnya dan memutuskan untuk tetap pada rencana awal.
  2. Mengakui ide alternatifnya dan mengadopsinya sebagai pendekatan baru.
  3. Minta anggota tim tersebut untuk memberikan argumennya secara lebih rinci.
  4. Berbicara secara pribadi dengan anggota tim tersebut dan mencari solusi kompromi.

Jawaban tes Situational Judgment biasanya tergantung pada skenario yang diberikan dan nilai yang dijunjung oleh perusahaan. Biasanya, jawaban yang diharapkan adalah opsi yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah sekaligus mempertahankan kerjasama dalam tim.

14. Tes Emotional Intelligence

Tes Emotional Intelligence, atau Tes Kecerdasan Emosional adalah jenis psikotes yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, dan merespons emosi. Baik emosi mereka sendiri maupun emosi orang lain

Berikut adalah beberapa contoh soal di tes emotional intelligence

Bagaimana Anda merasa ketika dihadapkan pada situasi konflik dengan rekan kerja?

  1. Sangat marah
  2. Cemas dan tidak nyaman
  3. Coba menjalani dengan tenang
  4. Mencoba mencari solusi kompromi

Bagaimana Anda merespons saat seorang teman berbicara kepada Anda tentang masalah pribadi mereka?

  1. Tidak sabar dan ingin cepat-cepat menyelesaikan percakapan
  2. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati
  3. Memberikan solusi tanpa banyak mendengarkan
  4. Menyarankan agar mereka tidak terlalu emosional

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam tes ini, tetapi respons yang menunjukkan empati, pengertian, dan kemampuan untuk mengelola emosi secara sehat dianggap sebagai indikasi tingkat kecerdasan emosional yang tinggi.

Baca juga: Apa itu Quiet Quitting?

Kesimpulan

Ada berbagai contoh psikotes yang bisa kamu gunakan untuk menjaring kandidat potensial. Mulai dari Tes Kraepelin, Tes Wartegg, Tes House Tree Person, Tes Baum, hingga Tes Emotional Intelligence.

Apapun jenis tes yang kamu gunakan, pastikan hasilnya benar-benar diuji oleh pakar psikologi. Sehingga, hasil tesnya valid dan perusahaanmu bisa mendapatkan karyawan yang beretika serta punya karakteristik yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Selain karakter, aspek lain yang perlu kamu perhatikan dari karyawan adalah kemampuan mereka untuk memberikan kinerja terbaik dengan skill yang mumpuni. Untungnya, Bitlabs punya solusi ampuh untuk meningkatkan skill karyawanmu.

Kami menyediakan kelas training yang akan membantu para karyawanmu menjadi ahli data. Dengan begitu, perusahaanmu akan bisa memanfaatkan data secara lebih baik dan jadi semakin unggul dibanding kompetitor.

Materinya up-to-date dengan perkembangan dunia kerja dan kelasnya pun cocok untuk karyawan di segala level, baik yang masih pemula maupun yang sudah ahli.

keunggulan bitlabs corporate training

Ingin tahu lebih dalam tentang program ini? Yuk klik banner di bawah!

banner corporate training bitlabs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CorelDRAW: Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya untuk Desain Grafis

21 Rekomendasi Aplikasi Desain Grafis Terbaik