Employee Engagement: Arti, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

Employee engagement adalah faktor yang dapat mengukur kepuasan karyawan. Faktor ini juga dapat mempengaruhi performa perusahaan secara keseluruhan. Ironisnya, belum banyak bisnis yang menganggapnya sebagai elemen penting.

Bahkan, data dari Gallup Inc. menunjukkan bahwa di USA, hanya 32% karyawan saja yang merasa betah dengan tempat kerjanya sepanjang tahun 2022. Ini tentu mengkhawatirkan dan patut jadi perhatian perusahaan.

Oleh karena itu, agar para karyawan bisa semakin betah bekerja di perusahaanmu, kamu perlu memperhatikan employee engagement serta meningkatkannya. Di artikel ini, kita akan membahasnya secara lengkap.

Apa itu Employee Engagement?

Employee engagement adalah hubungan emosional yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaan, rekan kerja, dan perusahaan tempat mereka bekerja. Semakin tinggi employee engagement, semakin betah karyawan dengan tempat kerjanya.

Bila perusahaan memiliki employee engagement yang tinggi, para karyawan tak akan cuma sekadar puas dalam bekerja, mereka juga akan lebih termotivasi untuk bisa berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.

ilustrasi rapat untuk meningkatkan employee engagement

Begitu pula sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu meningkatkan employee engagement, maka para karyawan tak akan merasa punya “ikatan” dengan perusahaan. Sehingga mereka akan lebih rentan untuk mencari peluang di tempat kerja yang lain.

Lalu apa saja faktor yang dapat mempengaruhi employee engagement? Berikut di antaranya:

  • Kepemimpinan – Pemimpin yang inspiratif, adil, dan suportif dapat membantu karyawan merasa dihargai dan terhubung dengan visi organisasi.
  • Komunikasi – Komunikasi yang transparan dan terbuka dari manajer hingga karyawan memungkinkan karyawan untuk merasa terlibat dalam perkembangan perusahaan.
  • Apresiasi – Menghargai usaha dan pencapaian karyawan adalah kunci dalam menjaga tingkat employee engagement yang tinggi.
  • Pengembangan Karir – Karyawan yang mendapatkan peluang untuk belajar dan berkembang dalam karir mereka cenderung merasa lebih terhubung dengan perusahaan.
  • Work-Life Balance – Karyawan yang memiliki keseimbangan yang baik antara dunia kerja dan kehidupan pribadi cenderung lebih betah di dalam perusahaan.

Selain faktor-faktor tersebut, masih banyak lagi faktor yang dapat mempengaruhi tingkat employee engagement di suatu perusahaan. Kita akan menjelaskannya di bagian cara meningkatkan employee engagement.

Dengan memahami faktor-faktor ini, perusahaan dapat mendukung karyawan untuk bisa lebih terlibat, bersemangat, dan berkinerja tinggi.

Kenapa Engagement Karyawan Penting?

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa perusahaan harus memperhatikan employee engagement? Memang apa pentingnya employee engagement untuk perusahaan?

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa perusahaanmu dapatkan apabila memiliki tingkat engagement karyawan yang tinggi:

1. Meningkatkan Kinerja Individu dan Tim

Karyawan yang merasa terlibat (engaged) dalam pekerjaan mereka cenderung memberikan performa yang lebih maksimal dan konsisten. 

Karena para karyawan merasa terhubung dengan hasil kerjanya, maka mereka akan bertanggung jawab untuk memberikan kualitas yang lebih tinggi dalam pekerjaan mereka. 

Sebuah riset menunjukkan bahwa bisnis yang memiliki tingkat employee engagement tinggi memiliki tingkat keuntungan yang meningkat sebesar 21%, serta tingkat produktivitas yang meningkat sebesar 17%.

Engagement juga akan membuat tim lebih bisa berkolaborasi dengan baik, saling membantu, dan menghasilkan kinerja yang lebih baik secara keseluruhan.

2. Misi Organisasi Bisa Tercapai

Karyawan akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan dan misi organisasi. Sebab, mereka melihat pekerjaan mereka sebagai bagian penting untuk mencapai tujuan tersebut. 

Dengan kata lain, karyawan yang merasa engaged akan mencari cara untuk memberikan kontribusi yang lebih berarti dan mendukung visi perusahaan.

3. Meningkatkan Retensi Karyawan

Karyawan akan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan perusahaan. Sehingga mereka cenderung memilih untuk tinggal dalam perusahaan dan membangun karir yang panjang karena merasa dihargai dan puas dengan lingkungan kerjanya.

Selain itu, alasan mengapa karyawan memilih untuk bertahan adalah karena mereka merasa aman dari segi karir berkat prospek karir yang jelas.

4. Memberi Citra Positif di Mata Pelanggan

Karyawan yang engaged biasanya memberikan pelayanan yang lebih baik. Alasan mereka ingin memberikan pengalaman positif kepada pelanggan umumnya didorong oleh rasa bangga dengan tempat mereka bekerja. 

Hal ini tentu dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan menciptakan loyalitas mereka secara jangka panjang.

5. Meningkatkan Inovasi

Karyawan bebas berkontribusi dengan ide-ide baru yang kreatif. Sehingga mereka merasa didukung untuk berpikir out-of-the-box dan mencoba pendekatan baru. 

Jadi, bukan tidak mungkin perusahaanmu akan memiliki lingkungan di mana inovasi bisa tumbuh dengan subur. Selain itu, perusahaan juga jadi lebih mudah untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan perubahan.

6. Menurunkan Tingkat Konflik dan Stres

Karyawan yang merasa engaged cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola konflik dan stres. Sebab, mereka akan fokus pada solusi yang terbaik untuk kepentingan perusahaan dibanding membuat drama di kantor.

Tidak hanya itu, mereka juga lebih mungkin menjaga kesejahteraan fisik dan mental mereka. Hal ini tentu dapat mengurangi tingkat absensi dan juga fenomena seperti quiet quitting.

7. Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang memiliki tingkat employee engagement tinggi cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata calon karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat luas. 

Hal ini dapat meningkatkan daya tarik perusahaan sebagai tempat kerja yang ideal dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

10 Cara Meningkatkan Employee Engagement

Di tahap ini, pasti kamu benar-benar ingin tahu cara meningkatkan employee engagement di perusahaanmu. Untuk mencapainya, kamu bisa menjalankan beberapa metode berikut:

1. Lakukan Komunikasi secara Terbuka dan Jelas

Hal pertama yang perlu kamu luruskan dengan para karyawan adalah visi dan misi perusahaan. Berikan konteks lebih mendalam tentang mengapa visi dan misinya penting dan bagaimana karyawan bisa berkontribusi untuk mencapainya.

Sertakan juga contoh hasil kerja karyawan yang berdampak langsung pada pencapaian visi dan misi perusahaan. Ini akan membuat kontribusi karyawan terlihat lebih konkret.

Selain komunikasi soal visi dan misi, berikanlah kesempatan bagi karyawan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan masukan pada pimpinan perusahaan. Ini memungkinkan interaksi dua arah yang lebih bermanfaat dan konstruktif.

2. Praktikkan Kepemimpinan yang Mendukung

Pastikan pimpinan perusahaan atau tim HR rutin mengajukan pertanyaan untuk memahami perspektif dan perasaan karyawan. Hal ini dapat membangun hubungan empati yang lebih kuat di dalam lingkungan kerja.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa memberikan dukungan berupa fasilitas kerja agar pekerja bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dengan begitu, mereka akan bisa memberikan kontribusi yang maksimal.

3. Berikan Pengakuan dan Apresiasi

Berikan apresiasi atas prestasi dan dampak positif yang karyawan berikan. Ini akan menunjukkan bahwa kerja keras mereka dihargai secara individual. Sebuah riset menunjukkan bahwa 84% karyawan yang merasa engaged adalah karyawan yang diapresiasi tempat kerjanya.

Contohnya, kamu bisa mengadakan acara di mana karyawan yang berhasil melebihi target diumumkan secara publik dan diberikan penghargaan yang menarik.

Dalam acara ini, pastikan aturan dan kriteria penghargaan didefinisikan dengan jelas, sehingga semua karyawan memiliki kesempatan yang adil untuk mendapat apresiasi. Ini bisa kamu lakukan dengan cara menerapkan sistem performance appraisal yang transparan.

Selain memberikan penghargaan secara formal, berikan juga feedback positif secara berkala. Misalnya, setiap menjelang akhir minggu, ajukan pertanyaan kepada tim tentang pencapaian mereka dan sertakan feedback secara langsung.

4. Kembangkan Skill Karyawan

Untuk membuat karyawan jadi lebih engaged, kamu juga bisa memberikan dana pelatihan yang dapat digunakan karyawan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan skill dan posisi mereka.

Cara ini dapat membuat karyawan merasa dihargai dan mereka pun akan merasa memiliki peluang nyata untuk tumbuh secara karir.

Tim HR juga dapat menanyakan rencana karir karyawan secara berkala. Jangan lupa untuk memberikan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan karir yang karyawan butuhkan.

5. Perhatikan Work-Life Balance

Pastikan karyawan tidak mengorbankan waktunya bersama keluarga untuk bekerja. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan kebijakan cuti yang adil. Mulai dari cuti berbayar hingga cuti tak berbayar.

Cara lain yang bisa kamu coba adalah membuat kebijakan yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau menjadwalkan hari kerja yang lebih pendek ketika diperlukan.

Walau begitu, kamu juga perlu memastikan bahwa karyawan memiliki panduan yang jelas tentang bagaimana mereka dapat menggunakan fleksibilitas ini tanpa merusak produktivitas atau kolaborasi tim. Sehingga, mereka bisa terlatih untuk memiliki manajemen waktu yang bagus.

6. Berikan Kepercayaan pada Karyawan

Jangan ragu untuk mendelegasikan tugas baru pada karyawan. Kamu hanya perlu memberikan panduan yang jelas dan dukungan yang diperlukan. Dengan begitu, karyawan bisa memperluas pengalaman sembari meningkatkan skillnya.

Selain itu, cara ini juga dapat membantu mencegah kelelahan atau frustrasi yang diakibatkan oleh rutinitas kerja yang monoton. Berdasarkan survei dari Korn Ferry, 33% responden yang keluar dari tempat kerjanya menjadikan “rasa bosan” sebagai alasan utama mengapa mereka resign.

Agar karyawan siap untuk memiliki tanggung jawab lebih besar, kamu juga bisa menawarkan mereka untuk ikut pelatihan. Ini akan membantu mereka untuk merasa percaya diri dan siap menghadapi tantangan baru.

7. Bangun Hubungan Melalui Komunitas

Sediakan berbagai kegiatan dan komunitas yang mencakup beragam minat dan hobi, sehingga para karyawan bisa merasa lebih engaged dengan rekan-rekan kerjanya.

Jenis kegiatannya bisa bermacam-macam, seperti olahraga, seni, atau kegiatan amal. Hal ini dapat membantu membangun ikatan antar karyawan yang berasal dari beragam latar belakang.

Tetapkan pemimpin proyek yang bertanggung jawab untuk mengelola dinamika kelompok dan memfasilitasi komunikasi di setiap komunitas. Dengan begitu, tiap karyawan bisa terdorong untuk menjadi karyawan yang etis dan profesional.

8. Sediakan Program Kesehatan

Untuk menjaga kesehatan fisik karyawan, kamu bisa menyediakan beragam program seperti sesi yoga dan jogging. Kamu juga bisa mengundang ahli atau instruktur untuk sesi kesehatan yang mencakup topik seperti manajemen stres, gizi, atau olahraga.

ilustrasi orang sedang berolahraga

Selain kesehatan fisik, kamu juga perlu memperhatikan kesehatan mental karyawan. Salah satu caranya dengan menyediakan akses ke platform konseling online atau kelompok konseling karyawan untuk membantu mengatasi stres dan masalah kesehatan mental lainnya.

Pastikan bahwa layanan konseling anonim dan mudah diakses. Jangan lupa juga untuk mempromosikan kesadaran mengenai kesehatan mental melalui rapat dan seminar.

9. Berikan Feedback secara Rutin

Berikan feedback atas setiap pencapaian dan upaya yang dilakukan karyawan, bukan hanya fokus pada area yang perlu diperbaiki saja. Dengan begitu, para karyawan bisa melakukan evaluasi di setiap situasi.

Pihak perusahaan juga bisa menyediakan pelatihan bagi para manajer dalam memberikan umpan balik yang konstruktif. Sehingga karyawan bisa merasa mengatasi tantangan mereka secara lebih mudah.

Saat memberikan feedback, bantu karyawan untuk merancang rencana perbaikan dengan langkah-langkah konkret, lengkap dengan sumber daya yang diperlukan dan tenggat waktu yang realistis.

10. Sampaikan Benefit secara Transparan

Jangan sampai karyawan bertanya-tanya terkait hak mereka. Berikan gambaran yang jelas tentang bagaimana gaji ditentukan, baik itu berdasarkan pengalaman, tanggung jawab, dan kontribusi.

Lakukan update secara berkala apabila ada perubahan dalam struktur gaji, serta bagaimana karyawan dapat mempengaruhi kenaikan gaji mereka melalui kinerja yang bagus.

Kamu juga bisa membuat sistem insentif yang transparan dan terukur. Dengan begitu, karyawan bisa lebih termotivasi untuk memberikan kinerja dan kontribusi yang maksimal.

Sudah Siap untuk Meningkatkan Employee Engagement di Perusahaanmu?

Employee engagement adalah metrik yang menentukan apakah karyawan merasa terhubung (engaged) di tempat kerjanya atau tidak. Dengan memiliki tingkat employee engagement yang tinggi, performa karyawan bisa meningkat dan bisnis pun dapat bertumbuh dengan baik.

Ada banyak cara yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan employee engagement, mulai dari melakukan komunikasi secara transparan, mengapresiasi karyawan, meningkatkan skill mereka, hingga membangun komunitas. Intinya, semua bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan.

Walau begitu, kamu tetap harus memastikan bahwa upaya untuk meningkatkan kepuasan karyawan dapat berkontribusi positif terhadap kemajuan bisnis. Sehingga kepentingan bisnis dan kepentingan karyawan bisa berjalan beriringan.

Semoga artikel ini bisa membantumu mengelola karyawan secara lebih baik. Apabila kamu tertarik untuk belajar lebih banyak tentang dunia human resource, ikuti terus artikel-artikel di blog Bitlabs!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Performance Appraisal: Arti, Manfaat, dan Cara Menjalankannya

CorelDRAW: Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya untuk Desain Grafis